
Dilansir dari Reuters, produk unggulan asal Cupertino, California menjadi semakin mahal setiap melakukan peluncuran ponsel baru. Mahalnya harga ponsel ini membuat konsumen pasar berkembang seperti India mencari alternatif ponsel murah yang berkualitas lain.
Apple telah mengatakan sejak awal bulan ini, bahwa penjualan saat musim liburan tahun ini akan berjalan di luar ekspektasi Wall Street. Apple mengatakan hal ini terjadi karena kesalahan valura asing dan lemahnya harga di pasar negara berkembang.
"Banyak pemasok menurunkan angka karena 'pelanggan terbesar' mereka adalah Apple," kata Analis Elazar Capital, Chaim Siegel.
Saham Lumentum turun hampir 31 persen, menyeret turun saham pemasok dan pembuat chip lainnya. Tiga analis mengatakan bahwa ramalan Lumentum menunjukkan pengurangan 18 juta hingga 20 juta iPhone pada perkiraan sebelumnya, berdasarkan harga jual rata-rata untuk komponen penginderaan 3D.
Pada kuartal keempat, Apple menjual 46,9 juta iPhone, meleset dari ekspektasi analis sebesar 47,5 juta iPhone, menurut FactSet.
Apple mulai menjual iPhone XS dan XS Max pada bulan September dan model XR bulan lalu. Chip Lumentum tidak digunakan di ponsel yang lebih lama dari iPhone X tahun lalu. (age)
Read Again https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181113084623-185-346052/saham-apple-anjlok-pasca-pembatalan-tambahan-produksi-iphoneBagikan Berita Ini
0 Response to "Saham Apple Anjlok Pasca Pembatalan Tambahan Produksi iPhone"
Post a Comment