Apple Pangkas Harga iPhone XS cs, tapi... - Detikcom

Jakarta - Apple dilaporkan resmi memangkas harga sejumlah iPhone yang dimilikinya, termasuk iPhone XS cs yang dirilis tahun 2018, menyusul adanya penilaian harganya kelewat mahal. Tapi kebijakan itu baru berlaku di China.

Belum lama ini Apple menurunkan prediksi target pendapatannya pada Kuartal I 2019. Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Apple Tim Cook.

Pria berkacamata itu mengatakan keputusan pihaknya merupakan akibat dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Selain itu, situasi ekonomi China juga sedang kurang baik.

Meski begitu, Nicolas Baratte selaku analis CLSA sempat mengatakan bahwa masalah utama Apple adalah harga jual iPhone. Menurutnya, ponsel tersebut dibanderol terlalu tinggi dengan spesifikasi yang sebenarnya tak terlalu menarik. Ditambah lagi persaingan di China semakin ketat.

Menariknya, Apple seakan mendengar pendapat Baratte itu. Hal ini tampak dari laporan yang menyebut perusahaan asal Cupertino, California, Amerika Serikat itu telah memangkas harga jual iPhone di Negeri Tirai Bambu, sebagaimana detikINET kutip dari Phone Arena, Kamis (10/1/2018).

Berikut seri iPhone yang mendapat pemangkasan harga di China:
- iPhone 8
- iPhone 8 Plus
- iPhone XR
- iPhone XS
- iPhone XS Max

Jika dirata-rata, pengurangan yang diterapkan oleh Apple terhadap harga jual dari lima seri iPhone tersebut mencapai USD 59, atau sekitar 400 yuan. Berarti, Apple memangkas lebih dari Rp 800 ribu dari harga masing-masing lima iPhone tersebut.

Dari situ, iPhone XR disebut jadi produk dengan penurunan harga paling signifikan. Model tersebut kini dijual seharga 5.250 yuan (Rp 10,8 juta), atau turun 450 yuan (Rp 930 ribu) dari harga aslinya.

Sayangnya, pengurangan harga tersebut tidak berlaku di Apple Stores maupun situs resmi vendor tersebut. Pembeli harus mengunjungi Apple Premium Resellers atau toko-toko online berlisensi untuk bisa membeli iPhone dengan harga miring itu.

Saat ini belum ada negara lain yang mendapat potongan harga seperti di China. Meski begitu, ke depannya kebijakan tersebut juga bisa berlaku untuk kawasan lain, dengan India menjadi kandidat kuat mengingat performa Apple juga kurang baik di sana.

(mon/krs)

Let's block ads! (Why?)