Dibutuhkan beberapa generasi sampai kamera digital SLR sepenuhnya diterima menggantikan fotografi analog, yang saat ini hanya digunakan kalangan tertentu.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kembali berubah tajam bagi kamera digital SLR. Kemunculan kamera mirrorless menjadi lebih populer untuk penggunan umum, bahkan untuk fotografer profesional.
Dengan latar matahari tenggelam di Pantai Nirmana, Padang. Para undangan pertama kalinya mencoba kamera flagship yang diklaim optimal untuk perekaman video, dengan dilengkapi fitur In-Body Stabilization (IBIS). Fitur IBIS selain bisa meredam getaran saat merekam video juga berguna untuk pemotretan shutter speed rendah.
![]() |
Sekilas Fujifilm X-H1 terlihat mirip dengan mirip dengan kamera medium format Fujifilm GFX 50S. Di bagian atasnya tertanam LCD 1,28 inci untuk menampilkan informasi pengaturan kamera.
Pengalaman berbeda juga dirasakan ketika mengintip jendela bidik elektronik, obyek/subyek foto terlihat lebih tajam dan tanpa waktu jeda jika digerakan dengan cepat secara tiba-tiba.
Lewat Fujifilm X-H1, Fujifilm coba menjawab kebutuhan pasar kamera video. Mereka memberikan kemampuan perekaman di mode F-Log langsung ke SD card untuk workflow yang lebih baik. Kemampuan ini ditambah DCI 4K shooting mode (4096 x 2160), setting 400 persen dynamic range (12 stop), mikrofon internal berkualitas tinggi (24 bit/48 kHz), dan verbal time codes.
Selain itu, terdapat 20 fungsi tambahan lainnya termasuk 1080p/120fps mode video kecepatan tinggi untuk merekam slow motion.
Fujifilm X-H1 pun diklaim menjadi mirrorless Fujifilm seri X pertama yang dilengkapi dengan efek simulasi baru bernama ETERNA. Efek simulasi baru ini dirancang untuk pengambilan video.
Efek ini sering digunakan oleh film layar lebar, seperti King Speech dan Slumdog Millionaire.
![]() |
"Sebagai foto jurnalis yg sekarang harus bisa bikin multimedia, kamera ini sangat bisa diandalkan. IBIS membantu untuk bisa bikin video handheld dengan hasil smooth. Shutternya sangat ringan, mengakomodasi jari mengambil moment secara refleks. Shutternya setara dengan kamera kamera digital SLR top linenya yang seharga 3x lipatnya dan dengan fps yang sama, 14 fps" ujar salah satu jurnalis foto senior, yang ikut merasakan Fujifilm X-H1.
Dalam kesempatan yang sama, CNNIndonesia.com berkesempatan mencoba kamera anyar tersebut. Menurut kami, penggunaan vertical booster sangat penting, membuat pemotretan secara vertikal lebih mudah.
Juga bisa meningkatkan performa kamera, yaitu dapat memperpanjang waktu perekaman video di mode 4K selama 30 menit dari yang sebelumnya 10 menit dan memperpanjang jumlah jepretan dalam mode normal hingga 900 gambar.
Dengan segala fitur dan spesifikasi X-H1 akan dibanderol seharga Rp 27,999 juta. Untuk paket dengan vertical power boost grip VPB-XH1 dilepas seharga Rp 32,499 juta.
"Mulai akan dijual pada 24-25 Maret mendatang, eksklusif di Blibli," ujar Marketing Manager Electronics Imaging Fujifilm Indonesia Anggiawan Pratama. (age)
Read Again https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180317165949-185-283803/fujifilm-x-h1-mirrorless-rangkap-kamera-video-4kBagikan Berita Ini
0 Response to "Fujifilm X-H1, Mirrorless Rangkap Kamera Video 4K"
Post a Comment