WeChat Jadi Musuh Baru Buat Oppo, Xiaomi, Huawei dan Vivo di China

Oppo, Xiaomi, Huawei dan Vivo Kerjasama Saingi WeChat

OKETEKNO.com – Hadir dari daratan China, Oppo, Xiaomi,Huawei dan Vivo Direncanakan bakal melakukan kerjasama langka demi mengalahkan “musuh” Bersama yakni WeChat. Kerjasama yang langka ini terjadi lantaran dominasi WeCha sendiri sudah begitu meyakinkan di Negeri Tembok besar tersebut.

Adalah Huawei Technologies Co, Oppo, Vivo, dan Xiaomi Corp, yang akan segera membentuk Aliansi guna berencana membuat aplikasi platform yang menawarkan akes ke beberapa layanan termasuk dalam transaksi pembayaran mobile. Aplikasi ini nantinya diklaim akan menjadi pesaing program Mini besutan WeChat yang telah digunakan oleh 1 Miliar Pengguna.

Untuk program Mini WeChat sendiri yakni memungkinkan penggunanya memesan makanan dan menyewa sepeda, berbelanja di e-Commerce, membuat janji dengan dokter dan akses perbankan yang membuat mereka tak pernah meninggalkan Aplikasi tersebut.

WeChat memang saat ini mendominasi sebagian sistem operasi, kini hmpir merata di seluruh China. Sebab Warga China menggunakan smartphone mereka untuk membeli makanan, membayar tagihan sampai dengan mengirim uang ke kerabat.

Program Mini WeChat ini makin kuat dengan menjadikkannya tempat serba ada, demi menunjang kebutuhan sehari-hari pelangganya. Di sisilain, Tencent sebagai induk aplikasi WeChat mendapatkan lebih banyak pendapatan dari adopsi aplikasi sehari-hari oleh warga China.

“Dalam aliansi ini, masing-masing vendor akan memiliki status yang sama, yang dirancang untuk meingkatkan efisiensi bagi pengguna smartphone dan pengembang aplikasi”, jelas juru bicara Xiaomi, Kaylene Hong.

WeChat menjadi aplikasi terpopuler di China dan dianggap selalu dekat dengan pemerintahan China yang dikenal ketat dalam urusan sensor aplikasi, terlebih aplikasi asing. Pemerintah China bajkan juga mensubsidi weChat sejak dibuat tahun 2011 lalu, sehingga pemerintah bisa menyensor dan memantau warganya melalui WeChat.

Bahkan, akhir tahun lalu We Chat juga mulai digunakan sebagai kartu idenditas digital yang bisa digunakan sebagai pengganti kartu fisik yang telah dimiliki warga china.