Sering Jadi yang Teratas! Ternyata Huawei Curang Dalam Tes Benchmark?

Oketekno.com – Belum lama ini informasi kurang menyenangkan menghampiri perusahaan Huawei dimana banyak kalangan yang mengatakan kalau perusahaan asal Tiongkok ini tidak mampu bersaing secara sehat dalam optimasi sejumlah Smartphone besutannya ketika dilakukan uji coba di Benchmark menggunakan 3DMark.

Untuk permasalahan kecurangan ini pertama kali diungkap oleh AnandTech dimana ia mengungkap kalau P20 memang telah disengaja untuk diprogram supaya memiliki kinerja maksimal ketika menjalankan aplikasi Benchmark tersebut. Dan temuan AnandTech ini juga telah mendapatkan konfirmasi oleh perusahaan pembesut 3DMark bernama UL Benchmarks, sehingga perusahaan ini langsung menyinggung Huawei.

Simak Nih: Mate 20 Tertangkap Kamera Berada di Genggaman Tangan

Selain memberikan peringatan, UL Benchmarks juga meminta kepada perusahaan Huawei untuk menghapus Smartphone P20, P20 Pro, Nova 3 dan juga Honor Play dari daftar papan skor 3DMark sehingga persaingan bisa tetap dijaga dengan stabil.

Huawei P20 3DMark — Copyright ©Teknologi

Menanggapi permasalahan tersebut, perusahaan Huawei tidak mengelak sama sekali. Vendor asal Tiongkok ini telah memberikan konfirmasi kalau memang produk tersebut di desain bisa mengatur performanya supaya sejalan dengan aplikasi yang tengah dijalankan. Meski begitu, implementasi fitur semacam ini telah dianggap melanggar aturan yang telah dibuat oleh UL Benchmarks.

Ketahui Yuk: Huawei Siap Umumkan Opsi Warna Baru P20 Series Pada IFA Berlin 2018

Memang sih setiap vendor bisa melakukan pengaturan untuk penyesuaian performa berdasarkan beratnya aplikasi yang sedang berjalan. Akan tetapi tidak boleh kalau fokus pada aplikasi Benchmark saja, UL Benchmark mengungkap hal inilah yang dilakukan oleh Huawei untuk mendapatkan performa memuaskan di aplikasi 3DMark.

Untuk performa sebenarnya yang jauh lebih buruk terungkap ketika Smartphone ini diuji dengan menggunakan versi internal dari 3DMark yang namanya tidak dikenali oleh Smartphone Huawei. Dengan begitu bisa diambil kesimpulan kalau ponsel tersebut tidak cukup pintar untuk mengenali kebutuhan performa yang tinggi oleh aplikasi.

Kalau memang benar Huawei melakukan hal ini, maka pihaknya telah mengingkari pernyataannya yang mengungkap kalau “selalu memprioritaskan pengalaman pengguna ketimbang mengejar skor benchmark yang tinggi”. Nah loh, gimana pendapat kalian?