Liputan6.com, Mountain View - Google dikabarkan akan menutup layanan media sosialnya, Google+ (baca: Google Plus). Alasannya tak lain karena perusahaan baru saja mengungkap kalau Google+ kebocoran ratusan ribu data pribadi penggunanya.
Dilansir Reuters pada Selasa (9/10/2018), penyebab kebocoran data pengguna ditengarai berasal dari sebuah bug API di dalam platform, yang bisa memberikan akses kepada pengembang aplikasi pihak ketiga untuk mengakses profil dan data pribadi pengguna Google+.
Google sendiri mengklaim kalau sampai detik ini belum ada pengembang yang berani untuk mengakses data pengguna dari bug tersebut.
Dalam blog resmi terbaru Google, perusahaan mengungkap berapa banyak data pengguna yang bocor.
Ada sekitar 500.000 akun pengguna yang datanya bocor, sedangkan ada 438 aplikasi pihak ketiga yang kemungkinan bisa saja mengakses data pribadi pengguna dari bug tersebut.
Adapun data yang bocor meliputi nama pengguna, alamat email, pekerjaan, jenis kelamin, dan usia.
"Kami belum menemukan bukti kalau ada pengembang yang sudah sadar akan bug ini, atau menyalahgunakan API. Kami juga belum menemukan ada satu data pun yang disalahgunakan,"ujar VP Engineering Google Ben Smith.
Google sendiri mengakui kalau bug tersebut sebetulnya sudah ditambal sejak Maret 2018.
Tidak dapat dipastikan apakah Google+ bakal 'hidup' kembali atau benar-benar dimatikan secara permanen.
Alih-alih demikian, Google nantinya dikabarkan bakal merombak izin akun untuk memungkinkan pengguna memilih data yang ingin dibagikan kepada aplikasi pihak ketiga.
Tak cuma itu, Google juga akan membatasi kemampuan aplikasi pihak ketiga untuk bisa mengakses data penggunanya.
Read Again https://www.liputan6.com/tekno/read/3662736/ratusan-ribu-data-pengguna-bocor-google-plus-bakal-ditutupBagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Ribu Data Pengguna Bocor, Google Plus Bakal Ditutup"
Post a Comment