Pada laman resmi Microsoft, Kaizala memang dijelaskan sebagai aplikasi berbagi pesan yang aman dan sederhana untuk lingkungan kerja. Hal tersebut pun diamini oleh Wahjudi Purnama, Modern Workplace Business Group Lead Microsoft Indonesia. Ia mengatakan bahwa Kaizala dibuat karena tidak semua orang bekerja menggunakan laptop.
"Ada juga yang hanya mengandalkan smartphone dalam bekerja. Misalnya, perusahaan taksi online, para pengemudinya itu hanya pakai mobile phone. Kaizala bisa membantu untuk bekerja dengan lebih baik dengan tools yang ada di mobile phone," ujarnya saat ditemui dalam sebuah kesempatan. Selain itu, keamanan pada aplikasi berbagi pesan yang sudah beredar juga menjadi perhatian. Berdasarkan data dari IBM, rata-rata sebuah perusahaan rugi USD 40 juta sampai USD 350 juta dari 1-50 juta data rekaman percakapan yang bocor.
Wahjudi Purnama, Modern Workplace Business Group Lead Microsoft Indonesia. Foto: Microsoft |
"Kaizala memungkinkan pengguna untuk membuat grup dengan jumlah anggota yang tidak terbatas dengan data berbasis Excel. Mengeluarkan orang pun juga mudah," kata Wahjudi.
Produktivitas pun tentunya jadi masalah yang juga ingin diselesaikan. Wahjudi mengatakan bahwa produktivitas sebuah perusahaan atau organisasi bisa meningkat 20%-25% jika ada kolaborasi yang terjalin di dalamnya.
Tak ketinggalan, pengambilan keputusan juga disebut menjadi hal yang ingin dimaksimalkan dengan Kaizala. Berdasarkan Forrester Report, akses terhadap informasi yang lebih mudah bisa menghemat waktu hingga 25 menit per hari bagi para manajer. (mon/afr)
Read Again https://inet.detik.com/consumer/d-4341153/apa-alasan-microsoft-bikin-aplikasi-pesaing-whatsappBagikan Berita Ini
0 Response to "Apa Alasan Microsoft Bikin Aplikasi Pesaing WhatsApp? - Detikcom"
Post a Comment