Luna G8 Resmi Meluncur di Indonesia

Dibanderol Rp 3 Jutaan

Tampilan Luna G8. (Beritasatu Photo/Feriawan Hidayat)

Jakarta - Luna, merek ponsel pintar (smartphone) asal Korea Selatan (Korsel), meluncurkan produk terbarunya, Luna G8, untuk kalangan konsumen di Indonesia.

Marcomm Manager Luna Smartphone, Suryadi Willim, mengatakan, Luna G8 memiliki beragam fitur terkini dengan teknologi canggih. Salah satunya, lanjut dia, dukungan empat kamera yang tersemat didalamnya.

"Tren empat kamera, kami yakini sebagai revolusi teknologi terhadap tuntutan konsumen yang ingin meringkas fungsi kamera profesional dalam genggaman. Untuk kamera, Luna mempercayakan kepada Sony IMX 376 yang merupakan lensa dengan kualitas mumpuni," ujar Suryadi, di The Plaza, Jakarta, Jumat (15/12).

Menurut Suryadi, ponsel pintar ini juga dilengkapi dengan fitur face unlock atau pengenalan wajah, yang bertujuan mencegah orang lain untuk membuka isi ponsel. "Dengan demikian, privasi pemilik ponsel dapat terjaga," jelasnya.

Sedangkan pada bagian layar, Luna G8 mengadopsi layar full screen dengan aspek rasio 18:9. "Layar lebar tersebut, sangat nyaman untuk memainkan game, film maupun fotografi," kata Suryadi.

Luna G8

Untuk urusan kapasitas dan daya tahan baterai, Suryadi menjelaskan, kapasitas baterai 4010 mAh yang dimiliki smartphone ini, sangat mumpuni untuk mendukung kinerja yang ada. "Saat melakukan pengisian, pengguna hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam, lebih cepat dalam proses pengisian dengan durability memuaskan," paparnya.

Menurutnya, dalam fitur extreme mode dengan kondisi baterai 5 persen, smartphone ini dapat bertahan hingga 25,3 jam dalam posisi standby, dan masih dapat melakukan panggilan selam 1,2 jam. "Pengguna juga masih dapat terhubung dengan internet dan memilih aplikasi yang dapat dijalankan," tambahnya.

Untuk urusan dapur pacu, Luna G8 mengadopsi prosesor octacore 2,6 GHZ, RAM 4 GB dan memory 64 GB. "Dengan segudang fitur canggih, Luna G8 hanya dibanderol di harga Rp 3 jutaan. Untuk penjualan, kami melakukannya dengan sistem distribusi konvensional dan online," kata Suryadi.

Sumber: BeritaSatu.com

Let's block ads! (Why?)