Search

Xiaomi Butuh 2 Tahun Percayakan Manufaktur Smartphone di Batam

Abidin juga mengungkapkan, kini sebanyak 1.500 tenaga kerja lokal bekerja di PT Sat Nusapersada untuk merakit smartphone Xiaomi. Jumlah tersebut diperkirakan bisa meningkat hingga 3.000 tenaga kerja jika dibutuhkan.

Jika pada Februari 2017 hanya ada tiga line produksi smartphone Xiaomi, seiring peningkatan permintaan dari konsumen, kini ada sembilan line untuk memproduksi smartphone Xiaomi. Jumlah produksi yang tadinya sebanyak 100 ribu unit per bulan pun diperkirakan terus mengalami peningkatan.

Head of Xiaomi South Pacific Region and Indonesia Country Manager, Steven Shi dan CEO PT Sat Nusapersada Abidin Hasibuan memantau proses perakitan smartphone Xiaomi di pabrik PT. Sat Nusapersada di Batam, Senin (4/12/2017) (Foto: Dok. Xiaomi)

Abidin juga memastikan, semua manufaktur smartphone Xiaomi yang dikerjakan oleh PT Sat Nusapersada telah memenuhi 30 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Ia yakin PT Sat Nusapersada siap membantu Xiaomi memenuhi TKDN 40 persen.

"TKDN 30 persen sudah tercapai, berikutnya kami menunggu regulasi dan siap melangkah ke TKDN 40 persen tahun berikutnya," kata dia menegaskan.

Sekadar informasi, setidaknya sudah ada enam tipe smartphone Xiaomi yang dirakit di pabrik PT Sat Nusapersada, di antaranya adalah Redmi 3S, Redmi Note 4A, Redmi 4X, Redmi Note 4, smartphone Android One Mi A1, dan Redmi Note 5A. 

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Let's block ads! (Why?)

Read Again http://tekno.liputan6.com/read/3185365/xiaomi-butuh-2-tahun-percayakan-manufaktur-smartphone-di-batam

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Xiaomi Butuh 2 Tahun Percayakan Manufaktur Smartphone di Batam"

Post a Comment

Powered by Blogger.