Jakarta - Sejumlah ponsel baru yang dipasarkan di Indonesia mendapatkan label baru dari warganet, yaitu 'ponsel gaib'. Istilah tersebut diberikan untuk smartphone anyar yang dijual secara flashsale di platform e-commerce. Hanya dalam hitungan detik, ponsel tersebut akan ludes terjual, sehingga banyak konsumen yang kesulitan mendapatkannya.
Salah satu smartphone anyar yang mendapat julukan tersebut adalah Xiaomi Redmi Note 5. Tudingan pun muncul kalau smartphone tersebut sebenarnya tidak benar-benar dijual dalam jumlah banyak.
Ditemui saat peluncuran Redmi S2, Country Manager Xiaomi Indonesia, Steven Shi menyampaikan, kondisi ini sebetulnya terjadi akibat permintaan yang tinggi dari konsumen di Indonesia terhadap perangkat Xiaomi, bukan kondisi yang sengaja diciptakan.
"Saya juga terkejut dengan keadaan ini. Permintaan untuk smartpohone terbaru Xiaomi sangat tinggi dan cepat sekali. Kami juga telah melakukan segala cara agar konsumen di Indonesia bisa mendapatkan smartphone terbaru Xiaomi," kata Steven Shi, di Jakarta, Selasa (22/5).
Pernyataan Steven Shi ini diperkuat dengan laporan pengapalan smartphone Canalys, di mana Xiaomi berhasil menempati posisi kedua dalam jajaran vendor smartphone terbesar di Indonesia untuk kuartal pertama 2018.
Berdasarkan data laporan estimasi pengapalan smartphone Canalys yang diperbaharui setiap tiga bulan, pangsa pasar Xiaomi telah mencapai 18,3 persen dengan jumlah pengapalan sebanyak 1,7 juta unit. Posisi Xiaomi berada diurutan kedua di bawah Samsung dengan market share 25,5 persen.
Selain Xiaomi Redmi Note 5, smartphone anyar lainnya yang juga mendapat julukan 'ponsel gaib; dari warganet yaitu ZenFone Max Pro M1 yang dirilis di Indonesia 23 April lalu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Jawaban Xiaomi Soal Tudingan "Ponsel Gaib""
Post a Comment