Samsung Akan Bikin Hape di Pabrik Xiaomi

VIVA – Samsung kabarnya sedang mencari jalan untuk menghemat ongkos produksi. Rumor yang beredar, pembuatan seri Galaxy P mid-range akan diserahkan pada China, sebagai smartphone ODM pertama.

Maksud dari smartphone ODM (Original Design Manufacture), yaitu perangkat tidak dibuat langsung oleh pabrik merek, melainkan dialihkan pada perusahaan lain. Sederhananya, Samsung akan menunjuk perusahaan outsource untuk memproduksi ponselnya.

Dilansir dari laman Sammobile, Rabu, 3 Oktober 2018, Samsung kabarnya telah mematikan pabrik ponsel pintar yang ada di China. Menurut laporan itu, raksasa teknologi asal Korsel itu juga menutup salah satu pabrik dalam negeri, karena faktor biaya tenaga kerja dan penjualan yang lamban.

Sementara itu, laporan lainnya dari Korea Selatan, mengklaim bahwa Samsung mungkin mengalihkan produksi smartphone Galaxy mid-range dan low-end-nya di China ke pihak Wintech.

Wintech merupakan perusahaan yang membuat smartphone untuk Xiaomi, salah satu merek ponsel yang menjadi pesaing utama Samsung di pasar.

Meski begitu, Samsung belum mengonfirmasi apapun. Namun, eksekutif dari bisnis selulernya, Wakil Presiden Eksekutif, Roh Tae-moon, dikatakan telah mengunjungi Wintech untuk melakukan pembicaraan tentang pembuatan ponsel Samsung.

Pejabat hubungan masyarakat Samsung juga belum memberi keterangan, karena mereka tidak dapat memeriksa jadwal eksekutif. Mereka mengakui, perusahaan telah mempertimbangkan memperkenalkan sistem ODM tidak hanya di China, tetapi juga di negara lain ketika diperlukan.

Lihat Juga

Pergeseran ke sistem ODM akan membantu Samsung memangkas biaya produksi karena merestrukturisasi bisnis smartphone di China.

Di sisi lain, ada pendapat pengalihan ke ODM saja mungkin tidak cukup bagi Samsung untuk merebut kembali pasar di China. Tantangannya di pasar utama ini lebih besar dari biaya manufaktur, seperti masalah jaringan distribusi.

Kemungkinan yang terjadi adalah Samsung membuat beberapa model ODM tetapi tetap mempertahankan posisi manufakturnya di pasar.

Let's block ads! (Why?)