Apple Diprediksi Kembali Memangkas Harga iPhone - iNews

CUPERTINO, iNews.id - Ponsel Apple, iPhone telah mengalami penurunan harga yang cukup signifikan di China dan Jepang. Setidaknya satu analis percaya bahwa penurunan tersebut masih akan terjadi.

Laporan November menyebutkan, Apple berencana memotong harga iPhone XR di Jepang. Pada akhir bulan itu, Apple mengumumkan diskon sekitar 100 dolar Amerika Serikat.

Sebuah laporan mengatakan, Apple akan memotong harga iPhone untuk berbagai model di China juga terjadi. Apple memberikan potongan sekitar 20 persen untuk iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan XR.

"Apple menghadapi situasi 'code red' di China dan strategi penetapan harga yang tepat di XR. Dengan persaingan harga yang lebih rendah dari semua arah dengan Huawei dan Xiaomi, Apple perlu memastikan selama kuartal berikutnya mereka tidak kehilangan pelanggan iPhone saat ini. Dengan demikian, pengurangan harga signifikan dalam rencana," kata Wedbush.

Pemotongan harga yang dilakukan Apple ini, seiring dengan proyeksi pendapatan yang diperkirakan akan turun dari 9 miliar dolar AS menjadi 5 miliar dolar AS pada kuartal akhir tahun. Demikian sebagaimana dikutip dari 9to5Mac, Selasa (15/1/2019).

Di samping itu, Apple dikabarkan akan mempercepat peluncuran layanan video streaming yang telah lama diharapkan. Akuisisi besar kemungkinan akan menjadi satu-satunya cara untuk merealisasikannya.

"Dengan layanan yang merupakan kunci dari langkah Apple bergerak maju, perlu ada perenungan serius dalam Cupertino seputar akusisi konten yang signifikan untuk mendorong layanan di tahun mendatang. Kami percaya, layanan konten video berlangganan mandiri Apple akan segera hadir di tahun berikutnya. Namun, perusahaan akan bermain di balik senjata konten Netflix, Amazon, Disney, Hulu, dan At&t atau Time Warner," katanya.

Akuisis sendiri belum ada dalam DNA inti Apple. Tapi Wedbush percaya, sudah saatnya bagi pembuat iPhone ini membangun konten secara organik. Wedbush menyarankan, A24, Lionsgates, dan Sony Picture sebagai akuisisi dengan probilitas tertinggi untuk Apple.

Editor : Tuty Ocktaviany

Let's block ads! (Why?)