Samsung Masih Raja Pasar Indonesia, Xiaomi di Peringkat 5

Penjualan unit smartphone sangat berpengaruh terhadap market share sebuah vendor atau merek di industri smartphone.

Jakarta: International Data Corporations merilis data hasil pengamatan industri smartphone di Indonesia untuk kuartal ke-3 tahun 2017.

IDC menyebutkan sekitar 7,2 juta ponsel masuk ke Indonesia selama kuartal ke-3 tahun ini. Jumlah ini disebutkan berkurang cukup signifikan. Jumlah tersbeut berkurang sebesar 8,6 persen di bandingkan kuartal sebelumnya dan berkurang 1,1 persen dibandingkan kuartal ke-3 di tahun 2016.

Namun, IDC menyebutkan bahwa harga jual meningkat cukup drastis, yaitu 9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 31 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun lalu.

Penurunan jumlah dan peningkatan harga tersebut terlihat sejak perayaan Hari Lebaran yang jatuh pada kuartal ke-2. Meskipun begitu, banyak vendor yang memanfaatkan kondisi ini untuk menyiapkan perangkat baru yang akan dirilis pada kuartal ke-4.

Berdasarkan data sekaligus infografis yang ditampilkan IDC, Samsung masih di peringkat 1 dalam daftar 5 merek smartphone terpopuler. Samsung menguasai pangsa pasar 30 persen.

Di belakangnya ada Oppo di peringkat 2 dengan pangsa pasar 25,5 persen. Menariknya salah satu merek lokal berhasil masuk dan duduk di peringkat yang sangat memuaskan. Advan berhasil duduk di peringkat 3 bermodal market share sebesar 8,3 persen.

Vivo yang sama agresifnya seperti Oppo dalam beriklan harus puas duduk di peringkat 4 dengan pangsa pasar 7,5 persen. Xiaomi yang memiliki penggemar yang cukup heboh di Indonesia berada di posisi 5, menguasai market share 6,2 persen.

Smarphone di kelas low-end dilihat IDC masih sangat populer di Indonesia, dengan porsi market share sebesar 47 persen. Disusul kelas menengah yang memiliki pangsa pasar 32 persen.

(MMI)

Let's block ads! (Why?)