Search

'Eropa Seharusnya Takut Memakai Perangkat Huawei' - Detikcom

Brussels - Semenjak sang Chief Financial Officer ditangkap, nama Huawei makin banyak dibicarakan. Chief Technology Uni Eropa, Andrus Ansip, menyatakan bahwa wilayah itu seharusnya khawatir terhadap Huawei dan perusahaan teknologi asal China lainnya.

Pasalnya, Huawei dan lainnya itu dinilainya bisa mengganggu keamanan dan industri Uni Eropa. "Apakah kita harus khawatir terhadap Huawei atau perusahaan China yang lain? Ya, saya pikir kita harus cemas pada perusahaan-perusahaan tersebut," sebut Ansip.

Huawei dikhawatirkan mengizinkan pemerintah China melakukan aksi mata-mata melalui perangkatnya. Itu yang membuat Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia telah melarang penggunaan perangkat jaringan buatan Huawei.

Ansip menyatakan perusahaan China diwajibkan untuk bekerja sama dengan biro intelijen China. Misalnya dengan menyediakan akses back door pada data.

Perusahaan teknologi China juga ditudingnya membuat chip untuk mengambil rahasia negara lain. "Orang-orang biasa pun seharusnya merasa khawatir," tambah dia yang dikutip detikINET dari Reuters.

Tonton video: China Geram Bos Huawei Ditangkap, Ini Ancamannya

[Gambas:Video 20detik]

Huawei ketika dimintai tanggapan mengungkapkan rasa kecewa atas komentar Ansip. Mereka membantah menjadi ancaman keamanan.

"Huawei tidak pernah diminta pemerintah untuk membuat back door apapun atau mengganggu jaringan, dan kami tidak akan menoleransi hal seperti itu dari staf kami," demikian pernyataan Huawei.

"Keamanan siber harus diselesaikan dalam level global dan vendor perangkat tidak seharusnya diperlakukan berbeda karena asal negara mereka. Mengincar sebuah vendor tidak berarti apa-apa untuk membantu industri mengidentifikasi ancaman siber dengan lebih efektif," tambah mereka. (fyk/afr)

Let's block ads! (Why?)

Read Again https://inet.detik.com/law-and-policy/d-4335196/eropa-seharusnya-takut-memakai-perangkat-huawei

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Eropa Seharusnya Takut Memakai Perangkat Huawei' - Detikcom"

Post a Comment

Powered by Blogger.